TANGGUNGJAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
TUGAS SOFTSKILL
PENGANTAR BISNIS
“TANGGUNGJAWAB SOSIAL SUATU BISNIS”

NAMA : MAZIYYAH FITRI AMALIA
NPM : 24216333
KELAS : 1EB21
DOSEN : S TIWI ANGGRAENI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Organisasi bisnis hidup di tengah-tengah masyarakat, kehidupannya tidak
dapat lepas dari kehidupan masyarakat. Masyarakat pun merespon positif, respon
positif masyarakat tersebut dapat berupa kesediaan masyarakat untuk membeli
produk yang dihasilkannya. Masyarakat membeli produk dan memanfaatkan jasa yang
disediakan oleh organisasi bisnis dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab
itu suatu tanggung jawab social yang dipikul oleh organisasi bisnis.
Ada yang mengatakan bahwa tanggungjawab bisnis hanya terbatas sampai
menghasilkan barang dan jasa untuk konsumen dengan harga yang murah.adapun yang
mengatakan bahwa tanggungjawab bisnis adalah membantu masyarakat dalam menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi.
BAB
II
ISI
Organisasi bisnis hidup
ditengah-tengah masyarakat, kehidupannya tidak dapat lepas daari kehidupan
masyarakat. Respon positip masyarakat dapat berupa kesediaan masyarakat untuk
membeli produk yang dihasilkannya. Masyarakat membeli produk dan memanfaatkan
jasa yang disediakan oleh organisasi bisnis dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Oleh sebab itu ada suatu tanggungjawab sosial yang dipikul oleh organisasi
bisnis.
Menurut AB Carrol ada
4 macam tanggungjawab perusahaan terhadap masyarakat yaitu :
1. Tanggungjawab ekonomi
2.
Tanggungjawab hukum
3.
Tanggungjawab etika
4.
Tanggungjawab
kebijakan
CIRI-CIRI BISNIS
MODERN
Ciri-ciri bisnis
modern adalah;
·
Spesialisasi adalah
bisnis yang bergerak dalam memproduksi barang tertentu.
·
Interdependence adalah
bisnis yang sudah bergerak dalam bidang tertentu.
·
Produksi Masal adalah
bisnis yang menghasilkan barang dengan jumlah yang besar secara terus menerus
Oleh sebab itu para
pengusaha selalu mencari mencari titik efisiensi yang paling maksimal melalui
produksi masal. Produksi masal dengan segala bentuk penghematan dilakukan
dengan cara :
ü Mekanisasi
Yaitu menggunakan mesin serba otomatis dan
canggih dengan mengkobinasikan teknologi canggih.
ü Spesialisasi
Masing-masing tenaga kerja melakukan pekerjaan
yang sudah tertentu sehingga mereka betul-betul ahli dalam bidang tersebut.
Akan tetapi sistem spesialisasi mempunyai kelemahan yaitu timbulnya kebosanan
pada pekerja sehingga mereka seringkali meninggalkan pekerjaan atau pindah ke
perusahaan yang lain.
ü Standardisasi
Dalam hal ini dibutuhkan ukuran-ukuran standar
dari barang-barang yang dihasilkan. Standardisasi ini menimbulkan penghematan
dalam pemakaan bahan dan penghematan waktu karena semua barang sudah mempunyai
ukuran dan kode-kode tertentu.
ü Penggunaan Komputer
Penggunaan computer sekarang ini sudah sangat
meluas sehingga betul-betul menimbulkan efisiensi tinggkat tinggi.
RESIKO BISNIS
Resiko bisnis
merupakan dampak yang harus ditanggung oleh pelaku bisnis sebagai akibat dari kesenjangan
antara harapan dengan kenyataan yang dihadapi,atau antara apa yang sudah
direncanakan dengan realisasinya.
Biasanya beberapa
resiko yang dipikul oleh bisnis antara lain diakibatkan oleh:
a)
Perubahan Permintaan
b)
Perubahan Konjungtur
c)
Persaingan
d)
Dan lain-lain
KONSUMERISME
Konsumerisme merupakan
gerrakan yang menyangkut individu, perusahaan, pemerintah,
organisasi-organisasi independen yang berhubungan dengan hak konsumen di pasar.
Ada 4 hak konsumen, gerakan ini digagas oleh presiden Kennedy yaitu :
a.
Hak untuk selamat
b.
Hak untuk memperoleh
informasi
c.
Hak untuk memilih
d.
Hak untuk didengar
Oleh yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia, doktrin diatas dijadikan sebagai landasan kerjanya yang
dinamakan sebagai Panca Hak Konsumen yaitu :
o
Hak untuk keamanan dan
keselamatan
o
Hak atas informasi
o
Hak untuk memilih
o
Hak untuk mendengar
o
Hak untuk mendapatkan
lingkungan hidup yang baik
Mengelabui konsumen
melalui iklan ini dapat kita lihat dalam bentuk :
a.
Pernyataan yang salah
(false statement)
b.
Pernyataan yang
menyesatkan (mislead)
c.
Iklan yang berlebihan
(puffery)
d.
Pemakaian tiruan (mock
ups)
Dalam false statement
produsen mengungkapkan faktor-faktor yang tidak benar, misalnya menyatakan
suatu zat ada pada suatu produk padahal tidak atau sebaliknya, mengatakan
tidak ada padahal ada penggunaan mislead dapat kita lihat pada iklan beberapa
vitamin.
Dalam puffery tujuan
iklan adalah penggunaan opini subyektif yang berlebihan tanpa didukung suatu
fakta tertentu.
Mock up adalah
merupakan tiruan daalam visualisasi iklan.
Pengaturan tentang
fraudulent misrepresentation pada bidang periklanan ini di Indonesia belumlah
jelas. Tata cara periklanan yang telah diatus hanya terbatas pada makanan,
minuman dan obat-obatan.
Departemen kesehatan melalui peraturan no 193/1971 antara lain melarang :
Departemen kesehatan melalui peraturan no 193/1971 antara lain melarang :
a)
Penawaran yang tidak
memenuhi persyaratan pembungkus dan penandaan.
b)
Pemasangan iklan obat
yang di anggap memperdayakan atau yang mengundang keterangan yang tendensius.
Dengan demikian dapat
dijelaskan bahwa alasan terjadinya gerakan konsumen adalah :
a. Adanya ketidak puasan menyeluruh di masyarakat
b. Barang yang di jual tidak terjamin mutunya,
tidak murni dan cacat
c. Adanya penipuan melalui cara-cara promosi
d. Jaminan palsu, garansi tidak ditepati
e. Penipuan dalam penetapan harga
f. Biaya reparasi mahal dan pekerjaan tidak rutin
g. Tidak ada tempat untuk mengadukan
keluhan-keluhan
h. Berita terlalu besar-besaran
PENGELOLAAN RESIKO
Mengelola resiko
adalah sebuah elemen yang sangat penting dalam segala jenis binis.
Menghadapi Resiko
Bisnis
Secara umum, berbagai
resiko yang mempengaruhikinerja perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
a. Resiko Ekonomi Mikro
1. Resiko Pembiayaan
2. Resiko Pendanaan
3. Resiko Persaingan
4. Resiko Operasional
b. Resiko Ekonomi Makro
1. Resiko Perekonomian
2. Resiko sosial dan Keamanan
3. Resiko Kebijakan Moneter dan Fiskal
ETIKA BISNIS
Etika adalah
pengetahuan tentang cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang
memperhatikan norma dan normalitas yang berlaku secara universal serta
implementasi norma dan normalitas untuk menunjang maksud dan tujuan keinginan
bisnis.
Etika bisnis juga
merupakan penerapan etika secara umum terhadap perilaku bisnis. Secara lebih
khusus lagi makna etika bisnis menunjukkan perilaku etis maupun tidak etis yang
dilakukan manajer dan karyawan daari suatu organisasi perusahaan.
Etika dalam kegiatan
bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasikan
uangnya dalam perusahaan dengan konsumen, pegawai, kreditur, saingan dan
sebagainya.
ETIKA BISNIS DI
PERUSAHAAN
Pelanggaran etika
bisnis di perusahaan memang banyak, tetapi upaya untuk menegakan etika perlu
digalakkan. Etika bisnis paling gampang diterapkan di perusahaan sendiri.
Pemimpin perusahaan memulai langkah ini karena mereka menjadi panutan bagi
karyawannya. Selain itu etika bisnis harus dilakukan secara transparan. Etika
bisnis tidak akan di langgar jika ada aturan dan sangsi.
Upaya yang dapat
dilakukan oleh perusahaan untuk menegakkan budaya trasparan antara lain :
1. Penegakkan budaya berani bertanggungjawab atas
segala tingkah lakunya. Individu yang mempunyaikesalahan jangan bersembunyi di
balik institusi. Untuk menyatakan kebenaran kadang dianggap melawan arus,
tetapi sekarang harus ada keberanian baru untuk menyatakan pendapat.
2. Ukuran-ukuran yang dipakai untuk
mengukur kinerja jelas. Bukan berdasarkan keaadaan dengan atasan, melainkan
kinerja.
3. Pengelolaan sumber daya manusia harus baik.
4. Visi dan misi perusahaan jelas yang
mencerminkan tingkah laku organisasi.
MENGAPA BISNIS HARUS
ETIS ?
Menurut post dkk
(2002:104) terdapat tujuh alasan yang mendorong perusahaan untuk
menjalankan bisnisnya secara etis. Ketujuh alasan tersebut adalah :
Alasan pertama, meningkatnya harapan publik agar perusahaan
menjalankan bisnisnya secara etis. Perusahaan yang tidak berhasil dalam
menjalankan bisnisnya secara etis akan mengalami sorotan, kritik bahkan
hukuman.
Alasan kedua, agar perusahaan dan para pekerjanya tidak
melakukan berbagai tindakan yang menyebabkan stakeholder lainya.
Alasan ketiga, penerapan etika bisnis di perusahaan dapat
meningkatkan kinerja perusahaan.
Alasan keempat, penerapan etika bisnis seperti kejujuran,
menepati janji dan menolak suap dapat meningkatkan kualitas hubungan bisnis di
antara dua pihak yang melakukan hubungan bisnis.
Alasan kelima, agar perusahaan terhindar dari penyalahgunaan
yang dilakukan karyawan maupun competitor yang bertindak tidak etis.
Alasan keenam, penerapan etika bisnis secara baik dalam
perusahaan dapat menghindarkan kejadiannya pelanggaran hak-hak pekerja oleh
pemberi kerja.
Alasan ketujuh, perusahan perlu menerapkan etika bisnis dalam
menjalankan usahanya adalah untuk mencegah agar perusahan tidak memperoleh
sanksi hukum karena telah menjalankan bisnis secara tidak etis.
Dalam menciptakan
etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, antara lain
ialah :
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social
responsibility)
3. Memepertahankan jati diri dan tidak mudah
untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan
informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “ pembanggunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (katabelece,
kongkalikong, koneksi, kolusi dan komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara
golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main
yang telah di sepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang
telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu
hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.
BAB III
PENUTUP
Tanggungjawab
bisnis adalah membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi. Dalam menjalankan kegiatannya
organisasi bisnis dikehendaki untuk melakukan kegiatan secara etis dan
mempertimbangkan masalah pertanggungjawaban social. Hal ini dapat dilakukan
dengan melakukan pendekatan social bagi organisasi bisnis kepada masyarakat
khususnya di sekitar organisasi bisnis beoperasi. Tanggungjawab social dapat
dilakukan diantaranya dengan mengembalikan sebagian laba yang diperoleh
organisasi bisnis melalui kegiatan social. Namun para manajer perlu
mempertimbangkan beberapa prinsip tertentu. Yang terutama adalah bersaing
secara adil dan jujur, hubungan antara sesama pekerja dan pihak lain yang dekat
dengan organisasi bisnis secara transparan dan tidak menimbulkan kesusahan pada
orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar