Cara Membuat Ayat Jurnal Menggunakan Sistem Persediaan Perpetual

              Sistem Persediaan Perpetual (perpetual Inventory system) , rincian catatan mengenai setiap pembelian dan penjualan persediaan disimpan. Sistem ini bisa untuk keperluan pengendalian, perhitungan persediaan secara fisik tetap dilakukan ketika perusahaan menggunakan sistem perpetual, meskipun perhitungan tersebut tidak di perlukan untuk menentukan besarnya Harga Pokok Penjualan (HPP). 

Transaksi Penjualan Barang Dagangan
Yaitu transaksi penjualan barang dagangan; dicatat kedalam rekening penjualan
barang dagangan. Transaksi penjualan barang dagangan terdiri dari:


1. Penjualan Tunai
Yaitu penjualan barang dagangan secara tunai/cash.
Contoh: Dijual barang dagangan tunai sebesar Rp. 1.000.000,- HPP sebesar
Rp.800.000,- Jurnalnya:
Kas                                            Rp. 1.000.000,-
          Penjualan Barang Dagangan                Rp. 1.000.000,-.
Harga Pokok Penjualan               Rp. 800.000,-
          Persediaan Barang Dagangan               Rp. 800.000,-

2. Penjualan Kredit
Yaitu Penjualan `barang dagangan dengan pembayaran bertempo/ piutang.
Contoh: Dijual barang dagangan kredit sebesar Rp. 1.000.000,- HPP sebesar
Rp.800.000,- Jurnalnya:
Piutang Dagang                   Rp. 1.000.000,-
          Penjualan Barang Dagangan                Rp. 1.000.000,-.
Harga Pokok Penjualan        Rp. 800.000,-
          Persediaan Barang Dagangan             Rp. 800.000,-

3. Penjualan Barang Dagangan Sebagian Tunai dan Sebagian Kredit
Yaitu Penjualan Barang Dagangan dengan pembayaran sebagian tunai dan
sebagian kredit. Contoh: Dijual barang dagangan sebesar Rp.3.000.000,- HPP
sebesar Rp.2.500.000,- dibayar tunai Rp.1.000.000,-sisanya dibayar tempo 2
minggu Jurnalnya:
Kas                                   Rp. 1.000.000,-
Piutang Dagang                  Rp. 2.000.000,-
            Penjualan Barang Dagangan          Rp. 3.000.000,-
Harga Pokok Penjualan       Rp. 2.500.000,-
             Persediaan Barang Dagangan Rp. 2.500.000,-

4. Penjualan dengan syarat pembayaran
Yaitu Penjualan barang dagangan dengan syarat pembayaran yang disepakatai
oleh pembeli dan penjual seperti 2/10, n/30, 5/15,/30 dll.
Arti 2/10, n/30 adalah pembeli akan mendapatkan potongan sebesar 2 % apabila
pembeli melakukan pembayaran dalam waktu 10 hari setelah tanggal faktur/
transaksi dan apabila pembayaran dilakukan setelah 10 hari tidak mendapatkan
potongan.Jatuh tempo pembayaran adalah selama 30 hari.
Contoh: Tanggal 1/1 Dijual barang dagangan sebesar Rp. 800.000,- HPP
sebesar Rp. 620.000,- dengan syarat 2/10, n/30. Jurnalnya:
Piutang Dagang                  Rp. 800.000,-
           Penjualan Barang Dagangan            Rp. 800.000,-.
Harga Pokok Penjualan          Rp. 620.000,-
          Persediaan Barang Dagangan                 Rp. 620.000,-
Jika pembayaran dilakukan pada tanggal 9/1, maka penjual akan memberikan
potongan penjualan saat pembayaran yaitu 2% x Rp. 800.000,- = Rp. 16.000,-
dan jurnalnya:
Kas                                   Rp. 784.000,-
Potongan Penjualan            Rp. 16.000,-
          Piutang Dagang                                   Rp. 800.000,-
Jika pembayaran dilakukan pada tanggal 15/1, maka penjual tidak akan
memberikan potongan karena lebih dari 10 hari. Jurnal saat pembayaran:
Kas                                  Rp. 800.000,-
             Piutang Dagang                                Rp. 800.000,-.

5. Retur Penjualan
Yaitu penerimaan (retur) barang yang telah dijual karena barang yang diterima
pembeli rusak, cacat atau tidak sesuai pesanan.
Contoh: Tgl. 2/1 Diterima barang yang telah dijual tgl 1/1 sebesar Rp. 120.000,-
HPP sebesar Rp. 90.000,- karena rusak. Jurnalnya:
Retur Penjualan                   Rp. 120.000,-
             Piutang Dagang                           Rp. 120.000,-.
Persediaan Barang dagangan Rp. 90.000,-
             Harga Pokok Penjualan                Rp. 90.000,-
Jika saat penjualan tunai maka yang dikredit rekening kas.

6. Biaya Angkut Penjualan
Yaitu pengeluaran ongkos angkut penjualan atas penjualan barang dimana
ongkos angkut ditanggung oleh penjual.
Contoh: Atas penjualan tgl. 1/1 dikenakan ongkos angkut sebesar Rp. 50.000,-.
Jurnalnya:
Biaya Angkut Penjualan           Rp. 50.000,-.
              Kas                                               Rp. 50.000

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASET KEUANGAN, BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN