PERDAGANGAN LUAR NEGERI

MAKALAH
PEREKONOMIAN INDONESIA SOFTSKILL
Pedagangan Luar Negeri ”
 

Disusun Oleh:
Kelompok 7

Karunia Mahesa Putra                         (23216541)
                                    Muhammad Ramadhoni Sugeha         (24216301)
Maziyyah Fitri Amalia                        (24216333)
Nurul Izza Ramadhanti                       (25216626)






KELAS 1EB21
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017 




PERDAGANGAN LUAR NEGERI

Perdagangan internasional secara umum adalah proses tukar menukar barang dan jasa antar negara/bangsa. Pelaksanaan perdagangan internasional ini sangat rumit dan komplek bila dibandingkan perdagangan di dalam negeri yang disebabkan karena politik, undang-undang, hukum, budaya, mata uang dan juga adanya dumping. Akan tetapi ada beberapa penyebab terjadinya perdagangan internasional, antara lain:
  1. Perbedaan sumber daya alam (SDA).
  2. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
  3. Perbedaan kebudayaan.
  4. Mencari keuntungan.
  5. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Teori Perdagangan Internasional
Saat ini perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat untuk bidang ekonomi saja melainkan bermanfaat untuk bidang lain seperti politik, sosial, dan pertahanan keamanan. Beberapa model atau teori perdagangan internasional yang ada:

a. Teori Merkantilisme (Mirabeau)

Teori Merkantilisme, yaitu paham yang mengajarkan bahwa kemakmuran perekonomian suatu negara dengan memaksimalkan surplus perdagangan. Teori Merkantilisme mempunyai prinsip:
  1. Mencari logam mulia sebanyak-banyaknya 
  2. Mengusahakan neraca perdagangan aktif 
  3. Monopoli perdagangan 
  4. Memperluas daerah jajahan
  5. Membatasi impor dan meningkatkan ekspor
b. Teori Keuntungan Mutlak (Adam Smith)

Teori Keuntungan Mutlak berdasarkan pada pembagian kerja internasional yang menimbulkan spesialisasi dan efisiensi produksi dalam menghasilkan suatu barang. Teori keuntungan mutlak mempunyai prinsip:
  1. Kemampuan negara untuk mengembangkan produksi melalui perdagangan.
  2. Macam keuntungan ada dua, yaitu karena ilmiah dan teknologi.
  3. Dalam perdagangan, masing-masing negara akan mengadakan spesialisasi kerja pada produksi yang mempunyai keunggulan mutlak, yaitu jam kerja per hari yang paling kecil.
c. Teori Keuntungan Komparatif (David Ricardo)

Teori Keuntungan Komparatif berdasarkan pada perbandingan biaya yang dikeluarkan suatu negara dalam memproduksi suatu barang dibandingkan dengan negara lain sehingga negara dengan biaya rendah akan mengimpor dan negara dengan biaya yang tinggi mengekspor barang tersebut.

d. Teori Permintaan Timbal Balik (John Stuart Mill)

Teori Permintaan Timbal Balik sebenarnya kelanjutan dari Teori Keunggulan Komparatif yaitu melakukan kesimbangan antara permintaan dengan penawaran. Hal ini disebabkan baik itu permintaan maupun penawaran menentukan besarnya barang yang akan diekspor dan barang yang akan diimpor.

Perkembangan Ekspor Impor di Indonesia

Ekspor
Menurut KBBI, pengertian ekspor adalah pengiriman barang dagangan ke luar negeri. Barang dagangan yang dimaksud bisa berupa barang secara fisik ataupun jasa. Ekspor merupakan salah satu tolak ukur penting untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Dari kegiatan ekspor ini maka dapat terjamin kegiatan bisnis di sektor riil semakin terjaga. Produksi barang tidak hanya berputar di dalam negeri saja akan tetapi juga berputar di perdagangan Internasional. Oleh sebab itulah, dalam jangka panjang kegiatan ekspor dapat menjadi pahlawan devisa bagi pertumbuhan ekonomi negara.
Namun, menurut data yang didapat, perkembangan ekspor Indonesia mulai tahun 2011-2015 tidak mengalami peningkatan malah sebaliknya. Berdasarkan grafik di bawah ini, dalam kurun waktu 2011-2015, nilai ekspor Indonesia terus mengalami penurunan setiap tahunnya dari 203.496,60 juta US$ menjadi 150.252,50 juta US$ pada tahun 2015 yang lalu. Dapat disimpulkan, mulai dari tahun 2011-2015, penurunan nilai ekspor adalah sebesar 26,16%.
 

Gambar 1.
Perkembangan Nilai Ekspor Tahun 2011-2015 di Indonesia (juta US$)
Sumber: Diolah berdasarkan data Kementerian Perdagangan 2015
Setiap negara selalu berusaha mengembangkan nilai ekspor dari komoditas ekspor unggulannya. Perkembangan ekspor sangat penting dalam upaya peningkatan pendapatan negara yang berdampak pada perkembangan ekonomi nasional. Sejak saat itu, ekspor menjadi fokus utama dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi dari penekanan pada substitusi impor ke promosi ekspor. Menurut BPS, komotidi unggulan ekspor indonesia adalah di sektor Non-Migas. Sedangkan, untuk sektor Migas sendiri, perkembangannya masih sangat jauh dibawah sektor Non-Migas.


Gambar 2.
Perbandingan Nilai Ekspor Migas Non-Migas 2011-2015 di Indonesia (juta US$)
Sumber : Diolah berdasarkan data Kementerian Perdagangan 2015
Impor
Menurut KBBI, pengertian impor adalah pemasukan barang dan sebagainya dari luar negeri ke dalam negeri. Sama seperti impor, barang yang dimaksud disini adalah barang dalam bentuk fisik dan juga jasa. Dengan adanya impor, pemenuhan kebutuhan suatu negara dapat terpenuhi. Impor bermanfaat untuk mengisi kekosongan barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara itu sendiri. Contohnya, mesin-mesin canggih di pabrik. Tidak semua negara memiliki kemampuan untuk memproduksi sendiri mesin-mesin industri, sehingga jika ingin industri mereka berkembang, negara tersebut harus mengimpornya dari negara-negara yang mampu memproduksi mesin-mesin tersebut. Walaupun demikian, tetap diperlukan pengendalian nilai impor agar nilai impor tidak lebih mendominasi dibandingkan nilai ekspor.


Gambar 3.
Perkembangan Nilai Impor Tahun 2011-2015 di Indonesia (juta US$)
Sumber : Diolah berdasarkan data Kementerian Perdagangan 2015
Untuk perkembangan nilai impor sendiri, terjadi fluktuasi nilai dari tahun 2011-2015. Yang artinya, masih ada peningkatan dalam tahun tertentu. Berdasarkan kurun waktu 2011-2015, nilai impor tertinggi berada pada tahun 2012, namun setelah itu kembali terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah di tahun 2015, yaitu sebesar 142.739,60. US$. Menurut data Kemendagri, sama halnya dengan ekspor, komoditas utama impor Indonesia juga terdapat di sektor Non-Migas.


Gambar 4. 
Perbandingan Nilai Ekspor Migas Non-Migas 2011-2015 di Indonesia (juta US$)
Sumber : Diolah berdasarkan data Kementerian Perdagangan 2015
Setelah membahas keadaan perkembangan ekspor impor Indonesia secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan perbandingan nilai ekspor dan nilai impor Indonesia pada kurun waktu 2011-2015.

 Gambar 5.
Perbandingan Nilai Ekspor Impor 2011-2015 di Indonesia (%)
Sumber: Diolah berdasarkan data Kementerian Perdagangan 2015
Pada grafik diatas disimpulkan bahwa nilai impor lebih mendominasi dibandingkan nilai ekspor, walaupun pada tahun-tahun tertentu masih terdapat nilai ekspor yang mendominasi. Sejalan dengan teori ekonomi bahwa jika suatu negara pertumbuhan ekonominya meningkat positif yang dicerminkan dari beberapa faktor ekonomi makro seperti meningkatnya ekspor yang turut berkontribusi terhadap neraca pembayaran. Sebagai contoh, menurut data BPS, pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih besar dibandingkan pada tahun 2015. Pada tahun 2014, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02% sedangkan pada tahun 2015 hanya 4,79%. Dilihat dari data perkembangan nilai ekspor Indonesia, pada tahun 2014, nilai ekspor Indonesia juga lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ekspor pada tahun 2015.

Daya Saing Indonesia

Daya saing Indonesia 2016-2017 berada di peringkat 41 atau turun empat peringkat dibanding posisi tahun lalu yang berada di urutan 37. Seperti dimuat dalam Global Competitiveness Index, meski Indonesia telah banyak melakukan reformasi di berbagai sektor, namun secara performance empat negara lain berhasil menggeser posisi Indonesia. Negara tersebut yakni Malta, India, Kuwait dan Azerbaijan.
Beberapa indikator ekonomi Indonesia yang menjadi highligt World Economic Forum adalah produk domestik bruto Indonesia berada di peringkat 10, pilar ekonomi makro di peringkat 30 dan inovasi berada di peringkat 32.
Sektor keuangan disebutkan termasuk yang membaik, naik tujuh peringkat ke urutan 42. Ranking yang tercatat rendah adalah tentang kesehatan dan pendidikan, tenaga kerja, partisipasi perempuan dalam serikat pekerja, dan kesiapan teknologi.

 


Contoh Kasus :

Sumber : Liputan6
It's the Most Exported Goods and Commodities During 2016
16 Jan 2017, 14:00 pm

        Central Bureau of Statistics (BPS) announced the value of Indonesian exports reached US $ 13.77 billion in December 2016, up 15.57 percent from US $ 11.92 billion in the previous period. In January-December 2016, total exports of US $ 144.4 billion fell 3.95 percent from a year earlier which stuck US $ 150.4 billion.
        Head of BPS, Suhariyanto during the December 2016 Trade Balance Conference, said oil and gas export value in December 2016 rose 11.66 percent to US $ 1.23 billion from US $ 1.10 billion in the previous month and non oil and gas exports Up 1.13 percent from US $ 12.40 billion to US $ 12.54 billion.
       "The export value in December 2016 is US $ 13.77 billion, the highest export value during January 2015-December 2016, so the highest for 24 months is related to rising non oil and gas exports," he explained at BPS Office, Jakarta, Monday ( 16/1/2017).
       Overall, Suhariyanto said that Indonesia's total exports from January to December 2016 are US $ 144.4 billion or down 3.95 percent compared to US $ 150.4 billion in the same period of 2015. Total non-oil exports are US $ 131.3 Billion, down 0.34 percent from a year earlier at US $ 131.8 billion.
"The biggest exports in January-December were mild vegetable fats and petroleum US $ 18.23 billion, and mineral fuel US $ 14.75 billion," he explained.

Like 10 main categories of Indonesian exports during 2016 with export value of US $ 76.85 billion and contribution of US $ 58.51 percent to total exports, among others:

1. Vegetable fats and oils of animal US $ 18.23 billion
2. Mineral fuel US $ 14.75 billion
3. Machinery or electrical equipment US $ 8.13 billion
4. Jewelry or gems of US $ 6.37 billion
5. Vehicles and parts of US $ 5.87 billion
6. Rubber and rubber goods US $ 5.66 billion
7. Machines or mechanical aircraft US $ 5.45
8. Footwear worth US $ 4.64 billion
9. Clothing so not knitted US $ 3.88 billion
10. Wood, wood goods of US $ 3.86 billion.

        Suhariyanto added that the main purpose of Indonesia's non-oil exports, the first US United States US $ 15.68 billion in January-December 2016 or 11.94 percent market share. Secondly, China with a market of 11.49 percent. US $ 15.10 billion and third, Japan used US $ 13.21 billion with a market of 10.06 percent.
       "As for the ASEAN market, Indonesia's exports are fitting at US $ 28.74 billion in 2016 or 21.88 percent of the market, and to the EU 10.97 percent with a value of US $ 14.41 billion," he explained.
Meanwhile, Deputy of BPS Distribution and Service Statistics, Sasmito Hadi Wibowo, said that Indonesia's most exported commodities to various countries over the past year are crude palm oil (CPO) and coal.
       "Last year's CPO exports were around US $ 21 billion and coal and the like reached export value of US $ 15 billion, most of which was exported to India, China, although the volume was down, also sent to various European countries," he added.
       Sasmito said, the volume and value of Indonesian exports in 2016 is the lowest point. He is optimistic, this point will be in the direction of 2017 and the coming years.
       "There is an excess of minerals export policy that also affects copper exports so as to reduce pressure on our low exports so far from US $ 13.77 billion, more than US $ 500 million from copper exports in December 2016," he said. (Fik / Gdn)





Daftar Pustaka

( 24/4/2017 Pukul 00.20 )
( 25/4/2017 Pukul 23.30 )
( 26/4/2017 Pukul 00.45 )
( 27/4/2017 Pukul 23.30 )

Komentar

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.

    Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Ayat Jurnal Menggunakan Sistem Persediaan Perpetual

ASET KEUANGAN, BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN